Nasional

Gen Z Disebut-sebut Bonus Demografi, Adi Prayitno: Kini jadi Kelompok Paling Rentan Tak Dapat Kerja

×

Gen Z Disebut-sebut Bonus Demografi, Adi Prayitno: Kini jadi Kelompok Paling Rentan Tak Dapat Kerja

Sebarkan artikel ini
Adi Prayitno
Pengamat politik Adi Prayitno dalam salah satu video di kanal YouTube-nya. (Foto: YouTube/Adi Prayitno Official)

SEMARANG, beritajateng.tv – Sulitnya mendapatkan pekerjaan kini menjadi masalah utama yang mayoritas masyarakat rasakan, khususnya Gen Z. Pengamat politik Adi Prayitno menyebut hal ini sebagai persoalan paling mendesak yang mesti segera pemerintah atasi.

Dalam kanal YouTube-nya, Adi Prayitno Official, Rabu, 4 Juni 2025, ia menegaskan, “Kalau satu per satu persoalan bangsa dipreteli, yang paling serius itu soal sulitnya cari kerja.”

Berdasarkan hasil diskusinya dengan berbagai kelompok, Adi mengungkap bahwa akses terhadap pekerjaan merupakan syarat mutlak agar Indonesia bisa jadi bangsa besar dan kompetitif.

“Kalau akses ke dunia kerja tak terjamin, bagaimana kita bisa bersaing dengan negara lain?” tuturnya.

BACA JUGA: Pengamat Adi Prayitno Soroti Penundaan Kongres PDIP: Konsolidasi Ulang, Recovery Politik Pasca Pemilu

Data dari BPS memperkuat kekhawatiran itu. Per Februari 2025, angka pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 7,28 juta orang.

Adi menjelaskan bahwa mayoritas penganggur berasal dari kelompok usia 15 sampai 24 tahun. “Gen Z, yang katanya jadi bonus demografi, justru sekarang jadi kelompok paling rentan tak dapat kerja,” katanya.

Tak hanya data, realitas di lapangan pun memprihatinkan. Adi mencontohkan ricuhnya job fair di Bekasi dan Jakarta sebagai bukti nyata kesulitan masyarakat. “Orang sampai adu fisik demi dapat kerja, ini kan krisis,” ucapnya.

Ia juga mengkritisi rangkap jabatan yang dilakukan sejumlah pejabat publik. “Pejabat bisa rangkap tiga sampai empat posisi, tapi rakyat susah dapat satu pekerjaan saja. Ini paradoks!” ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi Masuk Bursa Ketua Umum PSI, Adi Prayitno: Cocoknya Bukan Ketum, Tapi Jabatan Strategis

Adi menyayangkan pernyataan seorang menteri yang menyebut keluhan soal sulitnya cari kerja sebagai bentuk “kufur nikmat”.

“Yang ngeluh itu bukan karena malas, tapi memang kesempatannya sempit. Bukan tidak kompeten, mereka cuma tidak punya koneksi,” tegasnya.

Adi pun mendesak pemerintah agar tak lagi mengandalkan gimik atau retorika kosong. “Tunjukkan kompetensi. Bantu rakyat dapat kerja. Itu ukuran kinerja pejabat sebenarnya,” tandasnya. (*)

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan