SEMARANG, beritajateng.tv – Ali Mustafa, pemandu (guide) yang menemani Juliana Marins naik ke puncak Gunung Rinjani angkat bicara di kanal Youtube Denny Sumargo di Curhat bang Denny Sumargo, seperti beritajateng.tv kutip pada Kamis, 10 Juli 2025.
Menurut Ali, dalam perjalanan pendakian, fisik Juliana sempat terlihat kurang optimal. “Saya sudah bisa melihat bahwa fisiknya memang agak kurang,” ujar sang pemandu asal Jawa Tengah tersebut.
BACA JUGA: Perkirakan Jateng Masih akan Hujan Lebat, BMKG: 14-15 Maret Ada Fenomena Madden Julian Oscillation
Hal itu terlihat jelas saat Juliana mencapai trek pertama di bawah punggungan, yang berbatu dan berpasir, tempat fisiknya mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan.
Tanda-Tanda Keletihan
Sang pemandu menggambarkan bagaimana Juliana mulai kelelahan dengan napas yang ngos-ngosan. Meskipun begitu, dia tidak mengalami keletihan ekstrem, seperti sampai terbaring di tanah.
Namun, sempat terlihat Juliana beristirahat sejenak, dan sang pemandu memberikan saran dengan cara bercanda. “Gimana nih Juliana, apakah kamu mau diam di sini atau balik?” tanyanya, tetapi Juliana tetap memutuskan untuk melanjutkan pendakian.
Pesan yang disampaikan oleh sang pemandu sangat penting bagi para pendaki yang ikut dalam grup bersama. “Saat briefing kepada tamu, kita selalu menjelaskan bahwa tidak semua orang memiliki kekuatan yang sama. Ketika kamu mendaki, kita perlu ekstra tenaga untuk mencapai puncak, dan itu membutuhkan kerja sama,” jelasnya.
Utamakan Kerja Sama dan Kesehatan Pendaki
Dalam pendakian grup seperti ini, penting untuk saling menunggu. “Kami selalu mengatakan kepada tamu bahwa siapa yang sampai duluan ke puncak bukanlah hal yang penting. Yang utama adalah saling mendukung. Jika ada yang merasa cepat, maka tunggu teman yang lebih lambat. Itulah yang seharusnya terjadi,” tambahnya.
Hal ini menggambarkan pentingnya kerjasama tim dalam setiap pendakian, untuk memastikan keselamatan bersama.