Pengasuh Al-Masthuriyah, K.H. Zaenal Arifin Al-Hafidz, menyebut acara ini menjadi tonggak penting perjalanan pesantren sejak berdiri 2018. Ia berharap keberadaan pesantren memberi kontribusi bagi umat, bangsa, dan negara.
Ia menjelaskan, Al-Masthuriyah tidak hanya fokus pada bacaan dan hafalan, tetapi juga pembentukan akhlak Qurani. “Alumni kami tidak hanya hafal, namun juga berakhlak sesuai Al-Qur’an,” jelasnya.
BACA JUGA: Tak Main-main, Begini Kisah Gamer Free Fire Amjad Najih yang Tak Lupa Agama, Sampai Hafal Al-Quran!
Ucapan syukur juga disampaikan Ulil Absor, salah satu peserta khotmil Qur’an. Ia berterima kasih kepada pengasuh dan guru yang telah membimbing. “Kami mohon doa dan ridho, agar ilmu bermanfaat serta berkah,” ujarnya.
Peserta lain, Muhammad Rafid Pratama, mengungkap kebahagiaan bersama keluarga yang hadir. Ia berharap dapat terus istiqomah mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an.
Acara ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi antara santri, wali santri, dan masyarakat sekitar. Harapan besar muncul agar generasi muda mampu menjaga kemurnian Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai informasi, berikut ini daftar 9 santri yang mengikuti Khotmil Qur’an Bil Hifdzi:
- Ahmad Kamalul Huda Guci – Mursal Chandra
- Muhammad Khilmi Zakariya – Ahmad Jami’an
- Hisyam Abdullah Omar – Mulyadi
- Muhammad Agil Al Hadif – Bisri Khoirul Anam
- Mughni Labib Almufti – Muh Akrom Aminudin
- Muhammad Rafid Pratama – Aris Syaefudin Zuhri
- Mukhamad Ilyas – Muslikh
- Ahmad Ramadani Bustomi – Yazid Bustomi
- Ahmad Habibul Anami – Khoirul Anam (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi