Pemkot Semarang mendapatkan bantuan Citywide Inclusive Sanitation Development atau pengembangan sanitasi skala kota. Melalui KemenPUPR dengan pendanaan Asia Development Bank (ADB) dalam rangka pengolahan air limbah domestik.
“Pemerintah Kota Semarang mendapat Rp 3,1 Triliun, uang tersebut untuk pembangunan 7 paket pekerjaan sampai tahun 2030. Namun KemenPUPR sudah berkomitmen selesai 2029.
Hanya tiga kota yang mendapatkan, yakni Kota Mataram Rp. 1 triliun, Pontianak Rp. 1,5 Triliun dan kota Semarang paling besar Rp. 3,1 triliun,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, akan segera melakukan pembahasan raperda APBD 2024.
“Pembahasannya sudah dijadwalkan. Seperti biasa tidak ada hal yang urgen,” ucapnya.
Pihaknya mendukung walikota segera menyelesaikan visi misi yang belum tuntas sepanjang hal itu untuk kepentingan masyarakat.
“Kami tidak pernah mengganggu atau menghalangi program sepanjang untuk kepentingan masyarakat,” ucapnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah