SEMARANG, beritajateng.tv – Rasa kecewa harus kembali dirasakan ratusan pendaftar formasi guru pada Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Jawa Tengah 2024. Adapun mereka sebagian besar merupakan lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Sebagaimana kabar sebelumnya, dari keseluruhan pendaftar PPPK guru sejumlah 500 lebih di Jawa Tengah, hanya 35 orang yang lolos seleksi administrasi.
Alasan mereka tak lulus administrasi ialah karena tidak melengkapi berkas seperti surat pengalaman kerja, surat keterangan aktif mengajar, surat keputusan pengangkatan, dan slip gaji.
Bukan tanpa alasan bagi ratusan lulusan PPG yang mendaftar PPPK formasi guru itu tak mencantumkan berkas tersebut.
Selain karena penambahan berkas itu tidak wajib sesuai yang tercantum pada SE Dirjen GTK-PH Nomor 0237/B1/GT.02.00/2025, sebagai fresh graduate PPG, mereka tak memiliki berkas sebagaimana tercantum.
Usai melakukan sanggahan pada 21 Februari 2025 lalu, hasil yang mereka terima pun tetap sama, yakni dokumen tidak memenuhi syarat atau TMS.
Pengakuan para pelamar PPPK formasi guru Jawa Tengah lulusan PPG
Salah satu pelamar PPPK formasi guru, Ravalen (bukan nama sebenarnya), mengungkap terdapat 592 orang yang berkasnya TMS pada hasil seleksi administrasi pra-sanggah PPPK Jawa Tengah 2024.
Ravalen menuturkan, dari 592 orang, ada 573 yang melakukan sanggah.
“Setelah melakukan sanggah, ternyata dari 573 itu sama saja di-TMS-kan. Dan akhirnya tetap total untuk semua TMS di pascasanggah ada 592,” ungkap Ravalen saat beritajateng.tv hubungi, Rabu, 5 Maret 2025.
Kendati begitu, kata Ravalen, ada beberapa pelamar yang sudah mempunyai pengalaman kerja namun tak melampirkan berkas seperti slip gaji dan lain-lain.
BACA JUGA: Video Puluhan Guru Honorer Demak Wadul DPRD, Minta Kejelasan Pasca Seleksi PPPK
“Ada beberapa yang memang sebelum PPG itu dia sudah pernah mengajar, tetapi belum masuk Dapodik, sehingga dia bisa ikut program PPG. Cuma karena di persyaratan pelamar PPG tidak ada syarat melampirkan slip gaji, surat keterangan mengajar, teman-teman ya mengacunya itu. Walaupun dia sudah pernah mengajar, kami tidak melampirkan semuanya,” tutur Ravalen.