SEMARANG, beritajateng.tv – Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (Apepi) Kota Semarang, Bambang Yuwono, menyoroti melambungnya harga emas yang kini mencapai Rp1,9 juta per gram.
Menurutnya, lonjakan harga emas ini terjadi karena dua faktor utama, yaitu ketegangan geopolitik global dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
“Sekarang ini harga emas naik karena perang dagang antara China dengan Amerika. Ditambah lagi rupiah kita yang sangat lemah terhadap dolar. Dua hal itu yang bikin harganya naik luar biasa,” ujar Bambang saat beritajateng.tv hubungi, Senin 14 April 2025.
Ia membandingkan kondisi saat ini dengan masa pandemi Covid-19. Meski saat itu ekonomi tertekan, minat masyarakat terhadap emas masih cukup tinggi.
BACA JUGA: Jelang Lebaran, Warga Ramai-ramai Tebus Gadai Perhiasan Emas di Pegadaian Semarang
Namun saat ini, tren justru semakin sepi. Bahkan ia menyebut tahun ini sebagai masa paling lesu dalam 10 hingga 15 tahun terakhir penjualan emas.
Menurut Bambang, hanya beberapa toko emas tertentu saja yang masih bisa bertahan dan mencetak laba penjualan. Selebihnya sepi pembeli.
Respon (1)