KENDAL, 19/2 (BeritaJateng.tv) – Mensikapi harga kedelai yang terus melonjak dan tidak terkendali, Pusat Koperasi Produksi Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) mengimbau kepada perajin Tahu Tempe untuk berhenti beroperasi dan berjualan, terhitung mulai tanggal 21 – 23 Februari 2022.
Imbauan mogok beroperasi tersebut ditulis dalam surat Nomor 005/Puskopti-Jateng/II/2022, yang ditanda tangani Sutrisno Supriantoro selaku Ketua Puskopti Jawa Tengah dan Rifai selaku sekretaris, Selasa (15/2/2022), tentang Pemberitahuan Mogok Produksi dan Berjualan Tahu Tempe.
Selain itu, gambar pemberitahuan mogok juga dikeluarkan dari Puskopti Jawa Tengah bersama Primkopti Harum Kendal, yang tersebar di masyarakat di berbagai whatsapp group.
Alasannya, harga kedelai yang terus melonjak dan tidak terkendali, sehingga menimbulkan dampak kesulitan bagi perajin tahu tempe, karena tidak mampu mengikuti fluktuasi kenaikan harga tersebut.
Selain itu, dalam rangka memperhatikan aspirasi dari seluruh perajin tahu tempe baik yang ada di seluruh Indonesia, ternasuk yang ada di Jawa Tengah.
“Maka dengan ini kami sampaikan, Puskopti mengimbau kepad perajin tahu tempe untuk berhenti berproduksi dan berjualan, terhitung mulai 21 Februari hingga 23 Februari 2022,” kata Sutrisno dalam suratnya.
Kemudian dirinya mengimbau kepada perajin tahu tempe, untuk menyesuaikan harga jual produksinya, sesuai kenaikan harga kedelai menjadi Rp 10.500 sampai Rp 11.000 per kilogram untuk tempe.