Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang ia beberkan, UMKM menyumbang sekitar Rp 246 triliun dari Rp 1.660 triliun ke Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah di tahun 2023.
Sementara itu, lanjut Bram, koperasi berkontribusi sebesar Rp 56 miliar pada PDRB Jawa Tengah.
“Ada sekitar Rp 295 triliun kontribusi sektor UMKM dan Koperasi di Jawa Tengah terhadap PDRD, 12 persen lebih. Itu bukti, memang tidak semua UMKM berhasil, tapi sebagian besar UMKM yang kami bina berhasil dan mandiri. Kami juga ingin mereka mendampingi teman-teman UMKM lainnya,” jelas Bram.
Bahkan, menurut Bram, banyak UMKM yang tumbuh di Jawa Tengah seiring berjalannya waktu. Rentang tiga tahun terakhir, Bram menyebut terjadi pertumbuhan UMKM sebesar 30 persen.
Sehingga, isu perekonomian yang tengah melesu ia sebut hanya ramai di kelas menengah. Sebab, menurut Bram, pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah bagus.
“Tentunya di kelas menengah perlu ada sebuah kebijakan, ini harus dipikirkan bersama dengan pusat. Paling tidak perlu ada kebijakan insentif, areanya ke situ,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila