SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah musim kemarau, hujan masih kerap kali turun di sejumlah wilayah budidaya tanaman tembakau yang ada di Kabupaten Semarang.
Para petani tembakau di Kabupaten Semarang pun kini tengah menghadapi situasi sulit imbas cuaca yang tak menentu tersebut.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengungkap seharusnya curah hujan makin berkurang pada musim kemarau kali ini.
Namun, hujan masih saja mengguyur sejumlah lahan tanaman tembakau di sejumlah kecamatan penghasil tembakau di Kabupaten Semarang.
BACA JUGA: Kemarau Basah, Petani Tembakau Blora Terpaksa Tanam Ulang Hingga Tiga Kali
Total tanaman tembakau di Kabupaten Semarang cukup luas, yakni mencapai 571 hektare yang tersebar di beberapa wilayah.
“Para petani saat ini sedang prihatin,” jelasnya usai menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025 di kantor Dispertanikap Kabupaten Semarang, Senin, 25 Agustus 2025.
Pasalnya, jelas Ngesti, harga tembakau turun tajam; sebelumnya sampai Rp6 ribu per kilogram, tapi kini berada di kisaran Rp4 ribu per kilogram.
Itu pun petani masih harus menunggu siapa yang bakal membeli tembakau mereka setelah curah hujan akhir-akhir ini kembali cukup tinggi.
Pemkab Semarang siapkan langkah bantu petani tembakau
Maka itu, Bupati bersama Dispertanikap Kabupaten Semarang bakal memikirkan langkah-langkah lebih lanjut untuk membantu para petani.
Misalnya, dengan memberikan bantuan bibit tanaman sayuran, pupuk, atau obat-obatan pertanian. Sebab, usai panen tembakau, para petani biasanya akan kembali menanam sayuran.