Meski begitu, Dewi menegaskan apabila angka yang tinggi bukanlah hal yang sepenuhnya buruk. Menurutnya, hal tersebut bisa menjadi satu tanda baik lantaran menjadi indikasi banyaknya korban yang berani melapor.
“Bagaimana ayah perannya penting sekali dalam hal pola asuh anak, terutama dalam kekerasan. Bagaimana ayah bisa memberikan kenyamanan pada anak, bagaimana ayah terlibat dalam pengasuhan,” katanya.
SMPN 39 Semarang berkomitmen untuk selalu ramah anak
Di sisi lain, SMPN 39 Semarang sendiri telah mendapat predikat Sekolah Ramah Anak sejak 2019 silam. Kepala Sekolah SMPN 39 Semarang Agusalim mengatakan, predikat tersebut masih bertahan sejalan dengan komitmen pihaknya dalam menghadirkan sekolah yang ramah terhadap anak.
Adapun ia menyebut bahwa sekolah ramah anak kemudian diterapkan dalam semua aspek sekolah, mulai dari sistem pembelajaran hingga fasilitasnya.
BACA JUGA: Lewat Layanan SAPA 129, Wanita dan Anak yang Alami Kekerasan dapat Melapor 24 Jam
“Kami ada beberapa program yang mendukung sekolah ramah anak, salah satunya SIAMBU atau ‘Siswa Anti Bullying’. Dari situ ada laporan bullying yang masuk, sekarang kebanyakan sudah terselesaikan. Untuk zero bullying kami akui susah, tapi tetap ada penurunan kasus bully di SMPN 39 Semarang,” jelasnya.(*)
Editor: Farah Nazila