“Kondisi jalan, jembatan dan irigasi masih perlu ditingkatkan. Memang sejak pandemi Covid-19, anggaran pembangunan infrastruktur kecil. Saat ini kondisi telah pulih, namun anggaran infrastruktur belum seperti sebelum pandemi. Perlu upaya pengalokasian anggaran lebih banyak sebab infastruktur adalah layanan dasar yang wajib bagi pemerintah daerah kepada rakyat,” kata Sakir.
Ia mengapresiasi tradisi gotong royong yang masih lestari oleh masyarakat terutama pedesaan. Dengan begitu, bisa meningkatkan hasil pembangunan infastruktur meski dengan anggaran terbatas. Budaya ini menurutnya perlu dalam pemerintahan.
BACA JUGA: DPRD Jateng Ganti Raperda Pemantauan Orang Asing Jadi Penyelenggaran Perpustakaan, Ini Alasannya
Yakni bahu-membahu sesuai kewenangan masing-masing dalam mencapai pembangunan agar sesuai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Magelang 2024. Yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Magelang yang Sejahtera, Berdaya Saing dan Amanah.
Adapun pada bidang pendidikan dan kesehatan, Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Magelang, Sukur Ahadi mengatakan capaian pembangunan sudah baik namun masih perlu evaluasi yang lebih komprehensif. Sebab target sesuai RPJMD seperti agar semua sekolah terakreditasi A belum tercapai, saat ini masih banyak sekolah yang terakreditasi B.
“Standar Pelayanan Minimal atau SPM bidang kesehatan juga perlu untuk meningkat. Program-program kesehatan dan anggaran harus siap. Jadi bagaimana agar ibu hamil bisa melahirkan dengan sehat, kasus penyakit menular dan tidak menular turun, angka stunting turun. Penanganan masalah kesehatan harus terpadu, semua stakeholders harus terlibat aktif,” Sukur Ahadi. (adv)
Editor: Ricky Fitriyanto