Sayangnya, menurut Boedyo, alat tersebut memiliki keterbatasan, sehingga tidak mampu menembus terowongan yang dalam.
“Nah, memang alat ini punya keterbatasan tidak bisa menjangkau masuk ke dalam terowongan selanjutnya, karena memang keterbatasan alat itu. Sehingga kita bisa dapat visual datanya pada sampai kedalaman 18,1 di dasar,” sambung Boedyo.
BACA JUGA: Polisi Tetapkan 4 Tersangka Kasus Tambang Emas Ilegal Banyumas
Sempat ingin terjunkan Tim Selam TNI AL
Kondisi air tanah yang semakin dalam membuat tim gabungan beserta Dinas ESDM membuat skenario penyelamatan lain, salah satunya menerjunkan tim selam.
“Recording data tersebut sudah kita berikan pada Tim Basarnas. Selanjutnya alternatif-alternatif sudah dibuat skenario oleh tim Basarnas, di antaranya skenario untuk menerjunkan tim selam oleh Lanal Angkatan Laut,” terang Boedyo.
Namun, ia menegaskan seluruh usulan maupun skenario yang akan pihaknya tempuh sepenuhnya kembali ke tim gabungan. Ia menambahkan, Dinas ESDM sebagai perwakilan Pemerintah Daerah akan terus memberikan pelayanan semaksimal mungkin.
“Itu jadi pertimbangan tim gabungan dilanjutkan atau tidak. Apa pun tanggung jawab kita sebagai Pemda memberikan pelayanan. Kemarin kita sempat berkomunikasi dengan keluarga. Harapan keluarga juga terus ingin dilakukan operasi penyelamatan semaksimal mungkin,” pungkas Boedyo. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi