“Ini penting, karena mereka yang berada di alam barzah (kubur) akan menderita tanpa pertolongan dari Allah SWT. Maka menjadi kewajiban selalu mendoakan orang-orang tua yang sudah meninggal dunia,” tegasnya.
Masih menurut KH Muhammad Fatkhan, Islam mengajarkan, doa anak saleh termasuk amal yang tidak terputus. Juga menjadi jembatan spiritual yang pahalanya terus mengalir untuk mereka yang sudah berada di alam barzakh.
Doa kepada para orang tua yang sudah menjadi ahli kubur, lanjutnya, tidak hanya menjadi bagian dari ungkapan cinta dan penghormatan, tetapi juga mengandung tanggungjawab meneruskan kewajiban berbakti.
“Alqur’an di turunkan sebagai syifa. Maka orang-orang ahli quran akan mampu menggerakkan energi yang baik bagi keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan keluarga maupun masyarakat yang ada di sekitarnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Bantah Sarung Identik dengan Islam, Gus Yasin: Itu Pakaian Adat, ASN Nonmuslim Juga Pakai
Sebelumnya, mewakili keluarga besar Bagus Suryokusumo selaku sohibul bait (tuan rumah), H M Basari menceritakan sosok H Bambang Kusriyanto.
Bambang, menurutnya, merupakan sosok guru sekaligus pengayom yang memilih mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat. Hal tersebut melalui jalur politik dengan memilih melepas statusnya sebagai ASN.
Ternyata semangat serta jalan perjuangan beliau diteruskan oleh putranya, Bagus Suryokusumo. “Semoga, nilai- nilai perjuangan yang kini dilanjutkan mas Bagus Suryokusumo juga senantiasa memberikan keberkahan,” jelasnya. (*)
Editor: Farah Nazila













