SEMARANG, beritajateng.tv – Ribuan warga Mangkang antusias mengikuti kirab budaya memperingati Haul Mbah Syafi’I Piyoronegoro, Minggu (7/5/2023).
Menurut sejarah, Mbah Syafi’I Piyoronegoro merupakan tokoh agama yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa, pada tahun 1600-an.
Mbah Syafi’I Piyoronegoro merupakan pendiri Pondok Pesantren Luhur Dondong Wonosari. Yang konon merupakan pondok tertua di Indonesia.
Konon Mbah Sholeh Darat, yang merupakan guru dari KH Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah). Ia juga guru dari KH Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdlatul Ulama). Serta Raden Ajeng Kartini (Pahlawan Emansipasi Wanita) pun sempat belajar agama dengan dengan Mbah Syafi’i.
“Haul ini merupakan tradisi tahunan yang berlangsung pada setiap tanggal 28 April. Sebelumnya hanya ada pengajian, namun tahun ini kita tambah dengan serangkaian acara agar lebih ramai. Dan menjadi destinasi wisata religi di Kota Semarang,” kata Kadar Lusman. Tokoh masyarakat Mangkang di kompleks Pondok Pesanteren Luhur Dondong, Wonosari.
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Semarang ini menerangkan, rangkaian acara antara lain. Lomba rebana dengan 30 tim dari Sleman, Pati, Rembang, Kendal dan Semarang.
Selain itu juga ada kirab budaya dan bazar UMKM pada Minggu (7/5/2023) pagi dengan peserta sekitar 3.600 orang. Warga dari kecamatan Tugu, Ngaliyan dan Mijen hadir untuk menggerakkan perekonomian masyarakat.
“Kita buat kegiatan besar agar generasi penerus ini bisa mengingat leluhurnya. Mbah Syafi’I merupakan tokoh pejuang. Beliau juga menyebarkan Agama Islam di Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi muda harus meneruskan perjuangan beliau,” jelasnya.
Pilus sapaannya, menjelaskan kerena Mbah Syafi’I punya jasa yang besar bagi Indonesia. Ia berharap agar Pemkot bisa memberikan dukungan berupa support kegiatan di Pondok Luhur Dondong. Pondok yang kental dengan sejarah dan peradaban Islam di Kota Semarang dan Indonesia.