“Kalau misal didapat seseorang dengan pendarahan tidak berhenti, berjenis kelamin laki-laki, itu patut dicurigai pertama kali mengidap hemofilia, setelah itu membutuhkan segera pemeriksaan lebih lanjut,” ujarnya.
Pengobatan Hemofilia
dr. Ariawan menjelaskan, hemofilia belum bisa sembuh secara 100%. Namun terdapat cara untuk menangani kelainan darah langka ini dengan terapi profilaksis, yaitu memberikan pengganti faktor pembekuan. Awalnya harus ada pemeriksaan sebelum pemberian faktor pembekuan tersebut. Hal tersebut karena penderita kelainan darah langka ini memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Ketika terjadi pendarahan terus menerus di orang-orang sekitar kita, dr. Ariawan menyarankan untuk melakukan penanganan dengan tenang dan jangan panik.
“Penanganannya, jangan diapa-apakan, jangan dipijat, dan jangan diurut, bisa diistirahatkan dengan dikompres dingin dan dibebat,” ujarnya.
Kelainan hemofilia yang terjadi berulang kali menyebabkan risiko terjadi kerusakan sendi. Terlebih, dr. Ariawan menjelaskan bahwa terapi pemberian pengganti faktor pembeku hanya bersifat on demand.
“Terapi sifatnya on demand, kalau ada pendarahan, kita berikan, kalau pendarahan berhenti ya selesai,” ujarnya.
Oleh karena itu, selain pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratium, pencegahan kelainan darah langka perlu mendapat pemeriksaan radiologi lebih lanjut (*).
Editor: Andi Naga Wulan.