Dirinya pun mencontohkan bagaimana saat ini di kawasan Kota Lama Semarang tersedia berbagai produk dari wilayah aglomerasi Semarang Raya, untuk menguatkan kapasitas UMKM di masing – masing wilayah. “Saat ini di Kota Lama ada produk UMKM dari mbak Eisti (Bupati Demak) dan bu Sri (Bupati Grobogan), yang lainnya nanti akan menyusul,” tutur Hendi.
Lebih lanjut, Hendi menegaskan pembangunan Kota Semarang, provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Maka dari itu selain melakukan penetrasi melalui penumbuhan peluang ekonomi, Wali Kota Semarang itu juga menyebut pentingnya pemerintah menekan kebutuhan masyarakat.
Hal itu sendiri disampaikannya dapat dilakukan pemerintah melalui konsep fasilitas publik gratis dari lahir hingga meninggal, seperti yang sudah berjalan di Kota Semarang.
“Kita mengupayakan adanya fasilitas publik secara gratis mulai dari lahir sampai meninggal. Maka jika semuanya serba gratis, pasti akan dapat meringankan masyarakat,” tutur Hendi.
Dirinya menerangkan konsep tersebut dapat menyentuh berbagai persoaalan, misalnya terkait penanggulangan angka stunting.
“Kami punya program pemberian makanan tiga kali sehari sebagai wujud kepedulian pemerintah untuk memberi contoh makanan yang sehat. Sebanyak 1.367 balita diberi makan 3 kali sehari,” imbuh Hendi. (Ak/El)