Ekbis

Hobi Merajut, Berawal dari Isi Waktu Luang Hingga Peluang Bisnis

×

Hobi Merajut, Berawal dari Isi Waktu Luang Hingga Peluang Bisnis

Sebarkan artikel ini
Cindy Juliana rajut
Cindy Juliana mengenakan baju rajut bikinannya sendiri. (Dokumentasi Pribadi)

“Sebenarnya berniat jualan, tapi aku rasa belum nemu pasarnya. Karena rajutan ini harganya mahal, aku nggak mau jual dengan harga murah,” ungkapnya.

Kirim syal ke luar negeri

Berbeda dengan Cindy yang masih belum menjual hasil rajutannya, Alifah Moedmainah telah lebih dulu memasarkan produk buatannya. Bahkan, beberapa waktu yang lalu ia sempat mengirim syal rajut ke London.

“Awalnya karena saya tidak suka kerja kantoran, tapi saya ingin sambil kerja sambil ngasuh anak. Cari-cari info, salah satu yang bisa dilakukan di rumah adalah ngerajut. Sekarang udah jadi pekerjaan,” katanya.

Kendati demikian, ia mengaku bahwa produk rajut memiliki kelasnya tersendiri. Pembelinya sendiri didominasi oleh ibu-ibu dengan ekonomi kelas menengah keatas.

Menurutnya, hal tersebut lantaran tidak semua orang mengerti seni yang ada pada produk rajut. Baginya, kelebihan produk rajutan adalah proses pembuatannya yang satu persatu sehingga kecil kemungkinan untuk menemukan model yang sama pada orang lain.

“Produk rajut kan handmade, bahkan konsumen bisa request warna, ukuran, motif, otomatis harganya sedikit lebih mahal. Biasanya yang beli memang orang yang ngerti, buatnya butuh waktu butuh kreasi,” imbuhnya.

BACA JUGA: Gadis Kretek Netflix: Bisnis Keluarga Pasca Penjajahan Belanda yang Seru

Saat ini, beberapa produk rajut yang Alifah pasarkan antara lain bros, connector masker, sarung botol, dompet, dompet koin, kantong hp, tas tablet, tas jinjing, taplak meja, hingga tas ransel. Adapun harga yang ia tawarkan mulai dari Rp10 ribu hingga Rp600 ribu.(*)

Editor: Farah Nazila

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan