“Karyawan HCS diharapkan mempunyai kemampuan tanggap darurat. Sebagai karyawan, khususnya dalam bencana kebakaran, karyawan harus mengerti cara menghindari kebakaran, penyelamatan diri dan latihan evakuasi korban”, ucap Erny.
Lanjutnya, HCS tidak berharap kebakaran ini benar-benar terjadi. Namun nampaknya pihak hotel ingin semuanya harus siap.
“Simulasi ini sudah tiap tahun kita adakan, biasanya dua kali. Sekali training dengan melibatkan Dinas Pemadam Kebakaran dan pihak lain, sekali lagi kita adakan biasa bersama karyawan saja,” terangnya.
Setiap bulannya karyawan HCS juga sudah diberikan training mengenai kebakaran dan diperkenalkan cara untuk memadamkan api menggunakan media APAR, Fire Blanket, dll. Setiap harinya pun selalu ada karyawan yang bertugas untuk menjadi Tim Pemadam Kebakaran (Fire Brigade Team). Proteksi kebakaran pun sudah dipersiapkan di seluruh kamar HCS yang memiliki 200 kamar.
“Dikamar sudah dipersiapkan Fire Alarm, yang biasa kita kenal dengan smoke detector dan pipa springkle yang siap mengeluarkan air disaat suhu ruangan mencapai 65 derajat celcius. Alat tersebut tiap tahunnya harus masuk dalam sertifikasi uji kelayakan yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang. Delapan Tabung Hydrant (APAR) juga tidak lupa kita sediakan di beberapa lorong kamar di setiap lantainya, total kita memiliki lebih dari 165 Tabung Hydrant (APAR) yang bisa kapan saja dipakai saat ditemukan bahaya khususnya dari api,” jelasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah