Jateng

Hubungan India-Indonesia Poros Kuat di Indo Pasifik, Jurnalis Soroti Arah Baru Diplomasi Prabowo

×

Hubungan India-Indonesia Poros Kuat di Indo Pasifik, Jurnalis Soroti Arah Baru Diplomasi Prabowo

Sebarkan artikel ini
India Indonesia
Presiden Indonesia Prabowo Subianto (kiri) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan). (Foto: www.presidenri.go.ri)

SEMARANG, beritajateng.tv – Hubungan Indonesia dan India semakin menguat di tengah pergeseran geopolitik global. Dua jurnalis senior dari India dan Indonesia menilai, langkah diplomasi Presiden RI Prabowo Subianto menjadi sinyal penting perubahan pendekatan luar negeri Indonesia di era multipolar.

Pandangan tersebut disampaikan oleh Diplomatic Editor The Economic Times, Dipanjan Roy Chaudhury, dan Editor in Chief The Jakarta Post, Taufiq Rahman, dalam sesi Voices of Tomorrow: Strategic Studies pada Sabtu, 11 Oktober 2025.

Dalam paparannya, Dipanjan menyoroti masih terbatasnya pemahaman masyarakat India terhadap kekayaan budaya Indonesia. Menurutnya, wisatawan asal India cenderung hanya mengunjungi Bali, sementara situs budaya penting lainnya di Indonesia kurang terekspos.

“Orang India banyak yang tidak tahu tentang Candi Borobudur, padahal itu kuil Buddha terbesar di dunia. Bahkan banyak yang tidak tahu tentang Yogyakarta atau bahwa Indonesia punya kereta cepat,” ujar Dipanjan.

Ia menyebut, pola wisatawan India ini mirip dengan wisatawan asal Australia yang juga berfokus pada Bali. Dipanjan menilai, keterbatasan informasi budaya dan destinasi membuat potensi pariwisata Indonesia belum sepenuhnya tergarap.

BACA JUGA: Enam Warisan Budaya Tak Benda Baru Asal Semarang, Termasuk Ganjel Rel dan Bubur India

Selain itu, Dipanjan mendorong adanya dukungan finansial untuk memperkuat pertukaran media. Ia mengusulkan pembentukan dana khusus agar jurnalis dari kedua negara dapat saling berkunjung.

“Kalau ada dana khusus, jurnalis bisa lebih banyak meliput di negara masing-masing. Itu akan memperluas pemahaman antara India dan Indonesia,” katanya.

Dipanjan menuturkan, media sosial di Indonesia memiliki jangkauan lebih besar daripada media massa. Ia melihat ini sebagai peluang untuk memperkuat hubungan media antarkedua negara.

Tak hanya itu, ia menyarankan agar media massa terkemuka di Indonesia memiliki koresponden atau kontributor tetap di India untuk memperkaya narasi lintas negara. Dalam pandangannya, media sosial Indonesia yang sangat aktif juga bisa menjadi jembatan komunikasi bilateral.

“Media sosial di Indonesia sangat kuat. Ini bisa dimanfaatkan untuk membangun kesadaran publik soal hubungan India–Indonesia,” ujarnya.

Menurut Dipanjan, penguatan koneksi media dapat membantu mempercepat pemahaman masyarakat India tentang potensi ekonomi, budaya, dan pariwisata Indonesia, begitu pula sebaliknya.

Anggap diplomasi Presiden Indonesia lebih taktis, India jadi poros penting di Indo-Pasifik

Sementara itu, Taufiq Rahman menilai kebijakan luar negeri Presiden Prabowo menunjukkan pendekatan yang lebih aktif dan strategis dibandingkan era sebelumnya. Menurutnya, Prabowo berusaha membangun poros kerja sama yang lebih luas, termasuk dengan India sebagai salah satu mitra kunci di kawasan Indo-Pasifik.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan