Merespons apakah fenomena hujan es akan melanda wilayah lainnya, Winda mengungkap kemungkinan terjadinya.
“Kalau hujan es masih bisa terjadi di daerah lain, mengingat memang belum semua wilayah Jawa Tengah itu memasuki musim penghujan, sebagian besar masih di masa peralihan,” terangnya.
BACA JUGA: Potensi Gempa Megathrust Capai 16 Zona Termasuk Jawa Tengah, Begini Langkah Antisipasi BMKG
Pernah guyur Mijen Semarang
Kendati fenomena hujan es kerap melanda Jawa Tengah bagian pegunungan tengah, Winda menyebut tak menutup kemungkinan hujan es juga akan turun di wilayah Pantura, termasuk Kota Semarang.
“Bisa saja terjadi [di Pantura dan Kota Semarang]. Nah, pertumbuhan awan kumulonimbus ini yang bisa sampai menjulang tinggi, bisa terpengaruh oleh labilitas. Labilitas itu kondisi udara yang mana semakin tidak stabil udaranya, maka potensi pertumbuhan awannya bisa semakin besar. Bisa semakin tinggi dan berpotensi menghasilkan cuaca ekstrem,” jelasnya.
Menurut keterangannya, wilayah Mijen di Kota Semarang pernah terjadi hujan es. Namun, Winda menegaskan hujan es sifatnya lokal.
“Di sana [Mijen pernah] hujan es, di sini ternyata cuacanya pas kami analisa terang. Memang sangat lokal dan mungkin dalam luasan awan kumulonimbus itu sebagian hujan lebat, sebagian ada yang dengan es,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi