SEMARANG, beritajateng.tv – Empat rumah warga dan satu bangunan cagar budaya, Stasiun Tuntang, terdampak banjir lumpur saat hujan lebat mengguyur wilayah Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Selasa, 30 Desember 2025 sore.
Banjir lumpur ini diduga dampak dari pekerjaan pengeprasan bukit yang saat ini masih berlangsung di lingkungan RT 04 RW 04 Dusun Daleman, Desa/Kecamatan Tuntang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu, 31 Desember 2025, endapan lumpur sisa banjir yang masuk ke rumah warga terdampak ketebalannya mencapai 30 hingga 50 sentimeter.
Hingga Rabu pagi pukul 09.00 WIB proses pembersihan lumpur masih berlansung. Baik yang ada di rumah warga maupun lumpur yang mengendap dan masih menutup saluran drainase di lokasi.
BACA JUGA: Angin Puting Beliung Terjang 2 Desa di Tuntang Semarang: Pohon Tumbang Timpa Rumah-Jalan
Menurut salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir lumpur, Endah Rusmiarti (53), peristiwa banjir bercampur lumpur ini terjadi pada Selasa sore, sekitar pukul 15.00 WIB.
“Kondisinya memang hujan deras, lama kelamaan air campur lumpur pekat mulai masuk ke halaman dan akhirnya masuk ke dalam rumah,” jelasnya saat beritajateng.tv konfirmasi di lokasi, Rabu pagi.
Menurutnya, ini bukan kali pertama rumahnya kemasukan air imbas pekerjaan pengeprasan bukit PT Jateng Agro Berdikari (Perseroda) atau PT JTAB yang berada tepat di samping rumahnya.
Tiga kali terdampak pekerjaan pengeprasan bukit PT JTAB
Endah mengaku kejadian tersebut sudah yang ketiga kalinya, dan kali ini menjadi yang terparah. Sebab, banjir kali ini bercampur lumpur yang sebagian masuk ke seluruh ruangan yang ada di rumahnya.
“Kali ini paling parah, Pak,” tegasnya.













