Saat banjir berlumpur kian meninggi, beberapa pot bunga dan kursi yang ada di teras rumahnya pun ikut hanyut. Ia juga sudah berusaha menyampaikan kepada staf PT JTAB.
Kebetulan, kantor PT JTAB berada di seberang rumahnya, namun tidak lekas mendapat respons. “Karena di rumah ada ibu yang sudah lansia, sementara air dan lumpur cepat masuk,” tuturnya.
BACA JUGA: Hujan Deras Picu Longsor di Tuntang Semarang, Dua Bangunan Warga Rusak Parah
Terkait peristiwa ini, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Mangsuri, sangat menyayangkan karena pekerjaan pengeprasan bukit tersebut dampaknya jelas merugikan masyarakat.
“Maka siapa pun pelaksananya harus bertanggungjawab. Ini bukan seberapa banyak warga yang terdampak, tetapi kegiatan itu sudah berdampak kepada warga,” jelasnya.
Terlebih, tegas Mangsuri, jika ternyata penanggungjawab pekerjaaan tersebut ialah Perseroda Pemprov Jawa Tengah, dalam pelaksanaannya juga harus tetap berwawasan lingkungan.
“Jangan sampai abai dan tidak bisa sewenang-wenang, karena dampaknya harus masyarakat sekitar tanggung,” tandas legislator Partai Hanura Kabupaten Semarang ini. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













