SEMARANG, beritajateng.tv – Sekretaris Daerah Jawa Tengah, Sumarno, menanggapi ihwal peternak sapi perah di Boyolali yang terpaksa membuang susu hingga puluhan ribu liter per harinya karena tak terserap industri.
Sumarno menyebut pihaknya telah menggelar rapat dengan Kementerian Pertanian RI terkait hal tersebut. Hal itu ia sampaikan saat dijumpai di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa, 12 November 2024
“Ini kalau kami bicara, tentu saja kami dari pemerintah daerah tidak bisa masuk di situ, tapi kemarin sudah ada langkah dari Kementan untuk penyerapan,” ujar Sumarno.
Ke depannya, kata Sumarno, Kementan sudah berjanji menyerap susu dari peternak sapi perah Boyolali untuk program makan bergizi gratis dari Presiden Prabowo Subianto.
“Kementan RI juga sudah menjanjikan bahwa susu ini adalah salah satu yang nanti juga yang masuk di progam makan siang bergizi. Mudah-mudahan ini segera bisa berjalan,” tutur Sumarno.
Akui pernah “ngopeni” susu di Boyolali, Sumarno bercerita jadi peternak sapi saat kecil
Dalam kesempatan itu, Sumarno bercerita bahwa tak terserapnya susu dari peternak sapi perah di Boyolali bukanlah masalah baru.
Bahkan, akunya, ia begitu memahami permasalahan peternak sapi perah di Boyolali lantaran pihaknya juga pernah menggeluti bidang tersebut sewaktu kecil.
Ia mengungkap, utamanya yakni permasalahan susu yang basi jika tak cepat diserap oleh industri maupun pabrik.
BACA JUGA: Soal Susu Ikan di Program Makan Siang Prabowo-Gibran, Ini Kata IDAI
“Karena saya juga orang Boyolali, dari kecil sampai lulus SMA saya juga ngopeni susu. Kalau begitu lewat waktu, pasti rusak,” jelasnya.