Gaya Hidup

Imbas Demo, Hotel Dekat Objek Vital Demontrasi Semarang Banyak Dicancel dan Okupansi Drop

×

Imbas Demo, Hotel Dekat Objek Vital Demontrasi Semarang Banyak Dicancel dan Okupansi Drop

Sebarkan artikel ini
Imbas Demo, Hotel Dekat Objek Vital Demontrasi Semarang Banyak Dicancel dan Okupansi Drop
Sejumlah kamar di Rooms Inc Semarang banyak di cancel imbas dari aksi demo di Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Aksi demontrasi yang terjadi di objek-objek vital di Kota Semarang berimbas pada sektor perhotelan dan menyebabkan sejumlah event, MICE hingga hunian kamar hotel akhirnya cancel atau dibatalkan.

Berdasarkan laporan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah. Beberapa hotel bintang 3, 4 dan 5 mengalami pembatalan baik di untuk hunian kamar hingga MICE.

Hotel tersebut, mayoritas yang berdekatan dengan area objek-objek vital pemerintah dan sasaran aksi demonstrasi di Kota Semarang.

Hal ini kata Yantie Yulianti, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah.

BACA JUGA: Cegah Mark-Up Oknum Nakal, PHRI Jateng Usul Transparansi Harga Hotel

“Memang dampak demo, ada banyak yang cancel event, cancel reservasi room (kamar), namun untuk pengrusakan tidak ada,” kata Yantie.

Selama aksi demo di Ibu Kota Jawa Tengah, menurut dia, tidak ada property hotel yang mengalami kerusakan, termasuk tidak ada pendemo yang masuk ke dalam hotel.

“Semua di jaga ketat, aman. Hanya saja untuk event dan room banyak cancel. Yang jelas okupansi drop ya,” imbuhnya.

Beberapa hotel seperti Dafam, Pandanaran, Harris, Holiday in Express, Novotel dan hotel yang dekat-dekat objek vital banyak kena cancel.

Event-event Meetings, Incentives, Conventions, dan Exhibitions (MICE) yang sedianya akan terlaksana di Semarang, karena ada aksi demo akhirnya di cancel.

“Event mice itu yang banyak cancel. Seperti, tadinya ada rombongan kedokteran yang booking tanggal ke berapa hotel karena ada pertemuan, akhirnya cancel. Selain itu, beberapa sudah pesan untuk bulan September ini tapi batal gara-gara banyak demo,” imbuhnya.

Yantie mengakui jika perhotelan mengalami kerugian imbas dari aksi unjuk rasa ini. “Iya, sangat merugikan, karena disosmed, kondisi unjuk rasa ngeri, bayangan orang-orang yang mau ke Semarang pasti takut,” sebut dia.

Dia berharap agar aksi demontrasi segera berakhir, sehingga tercipta iklim yang kondusif di Jawa Tengah. Ia meminta pemerintah daerah agar membentuk tim khusus agar kondisi perekonomian bisa kembali pulih.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan