Nana menjelaskan, di Kota Semarang terdapat setidaknya 38 pompa air. Terdiri atas 10 pompa milik BBWS, 17 pompa milik Pemkot Semarang, dan 1 pompa air milik Pemprov Jateng. Seluruh pompa tersebut berfungsi normal saat curah hujan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang.
“Seluruh pompa normal. Cuma karena curah hujan yang tinggi dan ditambah dengan banjir rob, sehingga memang perlu waktu. Pompa tetap berjalan, tapi butuh waktu dan baru tadi pagi Semarang bisa surut,” jelasnya.
BACA JUGA: 4 Hari Hujan Deras, Tanggul Sungai Dombo Sayung Jebol, Ratusan Rumah Warga Terendam Banjir
Nana menjelaskan, bencana banjir di Kota Semarang terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi selama berhari-hari dan sepanjang hari.
“Kemudian juga ada pengaruh rob dan pengaruh dari penurunan muka tanah,” jelasnya. (*)
Editor: Farah Nazila