Uniknya, Kinara mengaku pernah mendapat pengalaman unik saat bergerilya di salah satu SMA di Semarang. Saat itu, siswa yang menjadi target enggan diwawancara Kinara.
Meski begitu, Kinara tidak memaksa narasumbernya untuk berbicara dengan bahasa Inggris. Beberapa kali ia melakukan sesi tanya-jawab dengan bahasa Indonesia.
“Saya pengen mewawancara mereka, tapi merekanya lari, tapi berhasil dapet jadi saya wawancara dia, iya saya kejar hahah,” katanya sambil tertawa.
Kinara sendiri tidak hanya berkeliaran ‘ngonten’ di sekitar Semarang saja. Misalnya, saat ia dan keluarganya berlibur ke Pulau Bali. Saat itu, ia dengan aksen Britishnya yang kental itu juga tak mau kehilangan kesempatan untuk mewawancarai orang luar negeri.
“Menurut saya lebih seru mengobrol dengan orang-orang luar negeri, soalnya kalau ngobrol-ngobrol dengan orang negeri mereka bakal kaya lebih ngerti bahasa Inggris,” katanya.
BACA JUGA: Raih 21 Medali, PB Arista Semarang Juara Umum Kejurkot Bulutangkis PBSI
Terakhir, anak berusia 8 tahun itu memiliki cita-cita mulia di masa depan. Selain ingin menjadi dokter atau guru, Kinara juga ingin mendirikan sekolah bahasa Inggris gratis.
Ia berharap, semua orang dapat belajar dan menguasai bahasa Inggris bahkan sejak usia dini.
“Jadi orang-orang bisa belajar bahasa Inggris dengan gratis,” harapnya.(*)
Editor: Farah Nazila