“Jumlah undangan kalau dulu bisa 600-800 pax, kalau sekarang sudah bergeser 100-300 pax. Meskipun peminat pesta pernikahan yang besar dengan jumlah tamu hingga 800 pax tetap ada, tapi memang saat ini tren pesta pernikahan mulai switching ke intimate dengan jumlah undangan hanya 100-300 pax,” jelasnya.
Theo menambahkan, untuk venue intimate wedding di Semarang tidak memiliki banyak pilihan, apalagi untuk venue luar ruangan. Sehingga menurutnya, lokasi pesta pernikahan dengan konsep besar atau intimate wedding tidak terlalu berbeda.
“Jadi walaupun intimate pilihan tempatnya akan tetap sama, seperti restoran, hall ballroom, tapi memang hanya dengan jumlah tamu yang lebih sedikit,” tambahnya.
Kebijakan pemerintah yang mengumumkan bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah resmi berakhir serta aktivitas berskala besar yang sudah berangsur kembali tentu membawa asa bagi Theo dan para wedding organizer di luar sana. Dirinya berharap meskipun tren pernikahan telah berubah ke intimate wedding tetapi kesakralan sebuah pesta pernikahan tetap dapat tersampaikan kepada pengantin dan tamu undangan. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto