“Tiap hari kami masih latihan, baik yang sepuh atau yang muda-muda juga kami terbuka,” imbuhnya.
Anak muda mulai tinggalkan keroncong
Lebih lanjut, sebagai pelestari musik keroncong, Bambang mengakui jika eksistensi genre musik asli Indonesia itu kian redup. Menurutnya, generasi muda saat ini lebih mengenal genre musik luar negeri seperti western dan Kpop.
Maka dari itu, Bambang bersama OK Kesepuhan Semarang selalu terbuka untuk kembali mengenalkan musik keroncong kepada generasi muda.
“Kita tetep melakukan regenerasi, mengumpulkan anak-anak yang muda-muda yang memang mau belajar. Kita siap mengajari dari 0,” ucap Bambang yang telah melestarikan musik keroncong sejak tahun 1996 itu.
Sementara itu, salah satu penonton, Muhammad Fajar mengaku senang bisa kembali mendengar musik keroncong. Apalagi, terakhir kali ia datang ke event keroncong sudah lebih dari setahun yang lalu.
BACA JUGA: SD Negeri Pekunden Semarang Gelar ‘Konser Musik Time Step 1’ , Ajak Siswa Cintai Seni Musik
“Keroncong ini lebih segmented, nggak semua orang bisa suka keroncong, setau saya juga keroncong sedang diupayakan menjadi salah satu warisan dunia, jadi event seperti ini patut mendapat apresiasi,” ungkapnya.(*)
Editor: Farah Nazila