Gaya Hidup

Intip Keseruan Ngabuburit AF Semarang Bareng Murti Bunanta, Bahas Sastra Anak dan Literasi

×

Intip Keseruan Ngabuburit AF Semarang Bareng Murti Bunanta, Bahas Sastra Anak dan Literasi

Sebarkan artikel ini
AF semarang
Murti Bunanta (kiri) saat menjadi pembicara di AF Semarang, Jumat, 14 Maret 2025. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Puluhan pecinta sastra dan mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mengikuti ngabuburit bersama Dr. Murti Bunanta yang dilaksanakan oleh Alliance Francaise de Semarang (AF Semarang) pada Jumat, 14 Maret 2025 sore.

Murti Bunanta sendiri merupakan salah satu penulis sekaligus peneliti sastra anak asal Semarang yang karyanya telah dikenal hingga kancah internasional. Selama lebih dari 1,5 jam, ia membagikan pengalamannya dalam dunia sastra, khususnya dalam meneliti dan menulis cerita anak-anak.

Dalam pemaparannya, Murti menekankan pentingnya sastra anak sebagai fondasi literasi. Menurutnya, cerita dan puisi yang diperkenalkan sejak dini akan membentuk kebiasaan membaca anak dan mempersiapkan mereka dalam memahami karya sastra yang lebih kompleks di kemudian hari.

“Sastra anak adalah dasar dari dunia sastra. Dengan penelitian sastra anak Indonesia yang maju, kita bisa bawa budaya kita ke luar negeri. Namanya adalah diplomasi satra anak, melalui buku anak,” kata Murti kepada beritajateng.tv.

BACA JUGA: Intip Serunya Penyair Perempuan Naning Scheid Bincang Sastra Bareng Siswa SMA Kesatrian 2

Menurut Murti, sastra anak memiliki peran dalam menciptakan perdamaian dan kebersamaan. Pasalnya, cerita anak bersifat universal dan dapat menghubungkan berbagai budaya.

“Sastra anak membawa perdamaian, bukan membawa perpecahan. Buku adalah jendela dunia yang bisa mendekatkan berbagai bangsa. Oleh karena itu, penting bagi calon sastrawan untuk memahami sastra anak terlebih dahulu,” tambahnya.

Antusiasme mahasiswa Undip

Lebih jauh, Murti mengaku terkesan dengan antusiasme mahasiswa Undip dan peserta lain dalam diskusi ini. Menurutnya, tidak mudah memahami sastra anak karena membutuhkan pendekatan khusus. Namun hal itu justru menjadi tantangan yang menarik bagi para peserta.

“Yang paling penting adalah antusiasmenya dulu. Teman-teman di sini luar biasa, mereka ingin tahu lebih banyak meskipun ini adalah hal baru bagi mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur AF Semarang, Kiki Martaty Widjaja menjelaskan bahwa acara ngabuburit bersama Murti Bunanta merupakan bagian dari rangkaianperayaan International Women’s Day (IWD), NH Dini & Dongeng, serta La Semaine Francophonie.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Respon (1)

Tinggalkan Balasan