“Kami ingin banyak transaksi bisnis terjadi di sini. Kontraktor lokal bisa bertemu dengan buyer internasional, eksportir furnitur bisa langsung deal dengan pembeli luar negeri. Bahkan tahun ini ada buyer dari Eropa, Amerika, Asia, dan juga Somalia yang datang langsung,” ungkap Johanes.
Meski menunjukkan perkembangan positif, Johanes menilai masih ada kendala besar dalam penyelenggaraan event berskala internasional, yakni minimnya fasilitas gedung pameran di Kota Semarang.
“Saya rasa Semarang belum punya venue representatif untuk pameran internasional seperti Jiexpo. Kalau ada fasilitas itu, tentu akan sangat mendukung bukan hanya KAPIKA Woodfest, tapi juga event-event lain yang bisa mendatangkan buyer global,” tegasnya.
BACA JUGA: PGRI Apresiasi Kebijakan Walikota Semarang Perbarui Mebeler Sekolah
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah, July Emmylia, menyampaikan pesan Gubernur Jawa Tengah yang mengapresiasi penuh pelaksanaan KAPIKA Woodfest.
Kegiatan ini harapannya tidak berhenti pada edisi ketiga, tetapi bisa menjadi agenda rutin tahunan dengan dukungan lebih besar di masa depan.
“Tentu kami di provinsi juga akan berkolaborasi dengan kementerian agar pameran ini semakin besar dan berdampak,” kata Emmy. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi