Sumanto ungkap potensi Jateng pada bidang pertanian
Ia menambahkan, rata-rata dalam 5 tahun, Jawa Tengah menyumbang 17,86 persen gabah dari keseluruhan kebutuhan nasional. Produksi gabah Jawa Tengah nomor 2 se Indonesia dan hanya kalah dari Jawa Timur.
Menurutnya, saat ini Pemprov dan DPRD Jawa Tengah sudah menetapkan program jangka panjang untuk mempertahankan posisi lumbung pangan nasional. Hal itu sudah menjadi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) selama 25 tahun.
BACA JUGA: Sumanto Ajak Petani Tawangmangu Ekspor Tanaman Hias ke Luar Negeri
Selain pertanian, sektor peternakan dan perikanan juga memberikan sumbangsih tak sedikit bagi perekonomian Jawa Tengah. Dua sektor tersebut menjadi mata pencaharian masyarakat di desa. Di bidang peternakan, Jawa Tengah selama ini menjadi daerah penghasil daging, telur, dan susu untuk kebutuhan nasional. Begitu juga pada sektor perikanan.
“Jateng memiliki banyak Balai Pertanian, Peternakan, dan Perikanan yang sudah ada sejak zaman Belanda. Balai-balai tersebut bisa menjadi tempat berkembangnya riset dan inovasi. Nantinya, benih unggulan yang ada bisa ikut masyarakat pelihara dan meningkatkan perekonomian mereka,” ujarnya.
Sementara di bidang pariwisata, potensi Jateng juga tak kalah besar. Sumanto menyebut Jateng kaya akan destinasi wisata. Mulai wisata alam, religi, hingga wisata buatan. Ia mendorong Pemprov memberikan dukungan anggaran guna penguatan sektor-sektor unggulan tersebut. (*)
Editor: Ricky Fitriyanto