Agustina melanjutkan, tantangan pertama tentang Ekonomi, infrastruktur, dan ketahanan kota bisa dengan penggunaan APBD sebesar-besarnya untuk warga Kota Semarang dengan 25 juta rupiah per RT pertahun.
Agustina juga berjanji bahwa pemerataan infrastruktur akan di bangun sampai di pinggiran batas kota.
“Kemudian kami akan mempermudah dan memperbanyak kepemilikan rumah bersubsidi. Membuka sebanyak-banyaknya ruang terbuka public untuk mengeksplorasi jiwa-jiwa kompetiitif dan ekspresi generasi milenial dan generasi Z untuk meningkatkan budaya olahraga dan kreatifitas sience bagi para inventor muda,” tuturnya.
BACA JUGA: Bawaslu Tangani 4 Dugaan Pelanggaran Pemilu Pilwalkot Semarang, Salah Satunya di Tempat Pendidikan
Untuk menjawab tantangan ekonomi hijau, lingkungan hidup, dan perubahan iklim, Agustina mengatakan pihaknya melakukannya dengan pengelolaan sampah yang mumpuni dengan mengelola bank sampah.
Kemudian memberikan ruang kepada ibu-ibu PKK untuk meningkatkan pembuatan biopori, pertanian rumah tangga, pengelolaan sampah organic, dan pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Kita perluas pelayanan transportasi public. Kemudian melakukan Gerakan pengurangan emisi dengan menuju penggunaan molis serta transisi energi. Kemudan tentang penangguangan bencana, kita membuat program aksi tanggap cepat bencana,” tutupnya. (*)
Editor: Farah Nazila