Selain perbaikan jalan, DPU juga menyiapkan usulan bantuan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui BPBD Kota Semarang. Usulan tersebut meliputi perbaikan talud di kawasan Banger dan sejumlah titik lain yang mengalami kerusakan struktural.
Untuk wilayah Kaligawe, Suwarto menjelaskan bahwa perbaikan akan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) lakukan karena status jalan tersebut merupakan kewenangan pusat.
“Saat ini BPJN sudah mulai menambal lubang-lubang jalan dan merencanakan peningkatan elevasi sekitar satu meter di jalur lambat depan Universitas Sultan Agung,” ujarnya.
Kolaborasi Kodam VI Bersihkan Eceng Gondok
Sementara itu, DPU Kota Semarang juga berfokus pada pembersihan saluran drainase agar air hujan bisa mengalir lancar. Kolaborasi dengan Kodam IV/Diponegoro dan BBWS Pemali Juana juga berjalan dengan membersihkan eceng gondok di Kali Sringin yang sempat menghambat aliran air di rumah pompa.
“Panglima Kodam berkomitmen membantu dengan alat berat yang kini digunakan di Rawa Pening. Begitu peralatan tersedia, pembersihan akan berlanjut di sungai-sungai,” kata Suwarto.
Secara umum, tingkat kerusakan jalan di Kota Semarang tidak terlalu parah. Mayoritas hanya berupa lubang kecil yang bisa segera di tambal. Namun, di beberapa titik seperti Waru dan bawah terowongan Universitas Semarang, perbaikan akan berjalan lebih serius karena area tersebut kerap tergenang.
“Kalau cuaca sudah stabil, kami akan lakukan pelapisan menyeluruh di titik-titik itu. Ketinggian jalan tetap kami jaga di level 4,2 meter,” tambahnya.
Suwarto menegaskan, pihaknya telah melaporkan seluruh progres perbaikan kepada Wali Kota Semarang. Dia juga berharap dukungan dari pemerintah pusat agar rencana peningkatan jalan seperti di Kaligawe dapat segera direalisasikan.
“Semua kami lakukan agar mobilitas warga kembali lancar dan kondisi jalan lebih tahan terhadap banjir di masa mendatang,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













