Di sisi lain, Harjonto melihat negara Indonesia semakin hari menjadi semakin baik, khususnya dalam menerima keragaman suku, ras, dan agama (SARA). Baginya, terlepas dari perbedaan SARA tersebut, bangsa Indonesia secara garis besar memiliki satu tujuan dan aspirasi yang sama.
Ia juga menyebut Kota Semarang sebagai contoh. Meskipun APBD-nya tak sebesar kota metropolitan lain seperti Jakarta, namun Harjonto bangga sebab kota ini memiliki tingkat toleransi dan kebersamaan yang lebih tinggi.
“Ekonomi di Jakarta lebih tinggi, tapi nyaman atau enggak itu lho. Orang Jakarta selalu bilang Semarang enak ya. Bukan berarti terus kita enggak bangun kota, tapi (toleransi) itu ada nilainya,” papar Harjanto.
“Karena kohesi dan toleransi ke depan akan jauh lebih susah tercapai daripada membangun gedung bertingkat,” tutupnya usai mengakhiri wawancara (*).
Editor: Andi Naga Wulan.