Terjadi juga satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo sebesar 7 mm, berlangsung selama 47.84 detik.
Deformasi Gunung Merapi juga terus dipantau oleh BPPTKG. Melalui metode EDM, terlihat bahwa jarak tunjam gunung ini mengalami pemendekan sebesar 5 cm per hari. Ini menunjukkan adanya perubahan bentuk yang signifikan pada gunung tersebut.
Meskipun aktivitas gunung meningkat, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Status ini telah berlku sejak November 2020 dan mengindikasikan bahwa potensi bahaya masih cukup tinggi.
Potensi bahaya dari guguran lava pijar dan awan panas guguran dapat berdampak luas. Kali Woro, Kali Gendol, Kali Boyong, Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng adalah beberapa daerah yang bisa terkena dampak hingga jarak beberapa kilometer dari puncak gunung.
Bahkan, jika terjadi erupsi eksplosif, material vulkanik dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. (ant)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi