Kendati demikian, ia menyebut tagline mungkin masih diperlukan dalam konteks kampanye. Namun, memang tak begitu fenomenal seperti dulu.
“Menjadi penting kembali, semestinya para calon mengedepankan politik gagasan. Kalau saya menang mau ngapain, saya layak warga pilih karena saya punya program abcd, itu akan lebih esensial,” sambung dia.
Bagaimana seyogianya tagline politik pasangan calon
Lebih jauh, Dhoni memandang, tagline politik seyogianya mengusung ide dan gagasan, sebagaimana tujuan tagline untuk menarik perhatian calon pemilih namun tetap berlandaskan program kerja.
“Di Pilpres sudah banyak contohnya, enggak ada gagasan yang bisa diambil, namun hanya gimik-gimik semata,” ujar Dhoni.
BACA JUGA: Hasil Survei Litbang Kompas Luthfi-Yasin di Bawah Andika-Hendi, Begini Tanggapan Jokowi
Sehingga, lanjut dia, pertarungan di kontestasi politik bukan berpatok sejauh mana eyecatching tagline, tapi juga seberapa besar ide gagasan paslon untuk kesejahteraan masyarakat.
“Enggak usahlah kita meniru tagline atau kalimat-kalimat yang enggak ada esensinya sama sekali dan kecenderungannya memang manipulasi atau gimik semata,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi