SEMARANG, beritajateng.tv – Realisasi investasi Provinsi Jawa Tengah pada Triwulan II atau semester I belum sepenuhnya dapat tersampaikan.
Alasannya, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Tengah pada Triwulan II tak masuk 5 besar tertinggi di Indonesia.
Hal itu terungkap oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, Selasa, 30 Juli 2024.
“Realiasi investasi sudah rilis, yang mana untuk PMA dan PMDN-nya yang disampaikan hanya 5 besar saja. Itu ada Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Banten, dan Sulawesi Selatan,” ujar Sakina.
BACA JUGA: Grab, Singtel, dan KakaoBank Tambahi Investasi, Superbank Tingkatkan Layanan dan Inovasi Produk
Menurut keterangannya, realisasi investasi PMA dan PMDN khusus Jawa Tengah baru terungkap minggu depan.
Sementara itu, untuk realisasi investasi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UKM), Jawa Tengah berada di peringkat 4 setelah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Sedang Banten di urutan kelima.
Sakina menyebut, realisasi investasi UKM pada Triwulan II mencapai Rp9,6 triliun. Menurutnya, angka itu menunjukkan perkembangan yang luar biasa.
“Yang pasti kalau lihat bagaimana perkembangannya, itu luar biasa,” akunya.
Sektor alas kaki disebut sangat bergairah di Jawa Tengah
Sakina menilai, meskipun Jawa Tengah pada Triwulan II untuk PMA dan PMDN tak masuk 5 besar, namun kawasan industri yang bergelut di bidang padat karya melejit.
Salah satu yang ia contohkan, tak lain adalah Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).