SEMARANG, beritajateng.tv – Menjelang Idul Adha, Ketua DPRD Jateng Sumanto meminta masyarakat waspada dengan penjualan sapi glonggongan sebagai hewan kurban. Sapi glonggongan secara sengaja diberi minum air dalam jumlah banyak. Tujuannya untuk menambah berat badan sapi secara instan serta meningkatkan nilai jual karena terlihat lebih besar atau berat.
Sumanto juga meminta para pedagang hewan tak menjual sapi glonggongan karena menyalahi prinsip-prinsip kurban dalam Islam. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng juga perlu memantau penjualan hewan kurban agar masyarakat mendapatkan ternak berkualitas.
“Dari laporan dinas, sampai sekarang belum ada yang seperti itu. Mudah-mudahan para pedagang sadar karena hewan kurban juga mahkluk Tuhan yang perlu dijaga,” ujarnya saat menjadi narasumber dialog dengan tema “Siap Siaga Jelang Idul Adha” di Radio Suara Diponegoro Semarang, belum lama ini.
BACA JUGA: MK Gratiskan SD-SMP Negeri dan Swasta, Sumanto: Setiap Warga Negara Berhak Peroleh Pendidikan
Sapi glonggongan sendiri memiliki sejumlah ciri-ciri. Yaitu perut sapi membesar tidak normal, dan air keluar dari mulut serta hidung. Usai penyembelihan pun daging akan meneteskan air dan cepat membusuk.
Sumanto meminta proses penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam. Hewan kurban juga harus sehat dan tak mendapatkan siksaan atau terkena penyakit.
“Pemerintah harus memberi edukasi, petugas dari dinas perlu muter mengecek penjualan hewan kurban. Yang penting hewan yang mau warga jadikan kurban sehat,” katanya.