“Di rumah, saya pastikan lagi icloudnya, nggak bisa terus, saya WA nggak bales, saya cek di get contact juga ternyata nomornya baru, ternyata memang penipuan,” ucapnya.
Owner jasa iPhone belum berniat lapor polisi
Malangnya, Fickyh hanya meminta jaminan berupa satu kartu tanda penduduk (KTP). Yang belakangan ia duga adalah KTP palsu.
Padahal, biasanya ia meminta dua kartu identitas sebagai jaminan.
“Saya pikir dia dari luar kota, mungkin nggak bawa identitas lainnya, di foto juga nggak keliatan aneh-aneh,” katanya.
Sampai saat ini, Fickyh belum berniat melapor ke kantor polisi. Menurutnya, kasus seperti ini jarang bisa terselesaikan.
Ia pun hanya mengandalkan media sosial dengan berbekal foto pelaku sewaktu proses COD iPhone. Selain itu, ia juga berhasil mengantongi barang bukti rekaman kamera CCTV dari pihak minimarket.
“Dari kemarin saya mencoba ikhlas, karena kalau menurut saya jual iPhone dalam kondisi batangan susah karena nggak semua konter nerima, bisa jadi dijual ecer atau dipakai pribadi,” ucapnya.
BACA JUGA: Harga iPhone Turun Drastis, Ada yang Tembus Hampir 50 Persen, Apa Penyebabnya?
Selama bulan Ramadhan ini, bisnis sewa iPhone milik Fickyh memang sepi penyewa. Apesnya, sekali ada penyewa malah dia unit seri terbaru berhasil pelaku bawa kabur.
“Sewa selama bulan puasa ini sedikit karena jarang orang pergi main, kebetulan ada yang nyewa kami mikir positif, ternyata malah jadi kaya gini,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila
Respon (1)