SEMARANG, beritajateng.tv – Sepekan menjelang Lebaran, penjualan perhiasan emas di Kota Semarang terpantau masih lesu. Beberapa toko di Kauman terpantau sepi pembeli.
Ketua Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) Semarang, Bambang Yuwono. mengatakan, masyarakat biasanya berbondong-bondong menyerbu toko perhiasan emas mulai awal Ramadan. Namun, hingga H-6 Lebaran ini, penjualan emas di banyak gerai tak begitu mengalami kenaikan signifikan.
“Biasanya dari awal bulan Ramadan sampe 15 hari menjelang hari H Lebaran ramai sekali, tapi untuk tahun ini masih kosong,” katanya
Ia menyebut, situasi sepi terjadi hampir di semua pusat toko perhiasan seperti di Mranggen, Gang Pinggir, hingga Peterongan. Jika ada yang terlihat ramai, pasti tetap mengalami penurunan omzet daripada tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Harga Emas Antam Tembus Rp1,2 Juta per Gram, APEPI Semarang: Tertinggi Sepanjang Sejarah
Bahkan, saking sepinya, Bambang menyebut jika penjualan sewaktu Pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu masih lebih baik ketimbang Lebaran tahun ini.
“Waktu Covid masih mending, sekarang perekonomian lesu sekali. Saya usaha sudah kurang lebih 40 tahun, tahun ini paling jelek,” keluhnya.
Biasanya, lanjut Bambang, menjelang Lebaran masyarakat akan membeli emas untuk persiapan mudik. Baik untuk investasi maupun penunjang penampilan.