SEMARANG, beritajateng.tv – Kasus demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan signifikan di Jawa Tengah. Menurut data yang beritajateng.tv terima dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, sebanyak 4.403 kasus DBD terjadi selama kurun waktu 2024. Adapun angka itu perhitungan hingga Maret 2024.
Sementara itu, jumlah kematian di Jawa Tengah akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 115 kasus.
Dalam data tersebut, Kabupaten Grobogan menempati posisi teratas dengan 339 kasus. Sementara Kabupaten Boyolali pada posisi kedua dengan 300 kasus.
Kabupaten Banyumas di posisi ketiga dengan 264 kasus, Kabupaten Jepara di posisi keempat dengan 243 kasus, dan Kabupaten Cilacap di posisi kelima dengan 228 kasus.
Kendati jumlah kasusnya berada di posisi ketiga, kematian terbanyak akibat DBD justru terjadi di Kabupaten Jepara dengan 21 kasus. Disusul oleh Kabupaten Kendal di posisi kedua yang terjadi 16 kasus kematian, Kabupaten Klaten dengan 14 kasus kematian, Kabupaten Grobogan dengan 10 kasus kematian, dan Kabupaten Blora dengan 9 kasus kematian.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, menyebut melonjaknya kasus DBD di Jawa Tengah ini salah satunya akibat musim pancaroba atau peralihan. Sebab, cuaca yang rentan berubah seperti hujan menuju panas dan sebaliknya, menurut Yunita, rentan membuat nyambuk aedes aegypti berkembang biak lebih cepat.
BACA JUGA: Kasus Demam Berdarah di Blora Meningkat, 9 Orang Meninggal Dunia