Jenis emasnya pun bermacam-macam. Mulai dari cincin, anting-anting, gelang, kalung, hingga emas Antam.
Penjualan lesu jelang lebaran, emas sebenarnya bisa untuk investasi dan penunjang penampilan
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan jika membeli emas untuk investasi maupun penunjang penampilan merupakan tradisi masyarakat Indonesia. Pasalnya, di luar negeri regulasi jual-beli emas tak semudah di dalam negeri.
“Di luar negeri beli ya sudah, kembalikan ke toko susah. Kalau di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, ada surat atau nggak ada surat bisa dijual,” ungkapnya.
Bambang mengatakan, 60 hingga 70 persen masyarakat Indonesia masih menganggap emas sebagai instrumen investasi. Salah satunya untuk menghindari berbelanja secara berlebihan. Tak terkecuali selama periode Ramadan hingga Lebaran.
BACA JUGA: Pelni Semarang Tambah Armada Mudik 2024, Ini Jadwal Kapal di Pelabuhan Tanjung Emas
Pun, ada anggapan membeli emas merupakan cara yang tepat untuk investasi sekaligus menunjang penampilan.
“Tradisi mereka beli emas untuk invest dan penampilan. Misal pulang ke desa, arisan, itu lebih keren, atau seandainya butuh uang mendadak misal sakit, daftarin anak ke sekolah, bisa jual cepet,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi