SEMARANG, beritajateng.tv – Jelang penutupan SPMB Jateng 2025 gelombang II, kuota program sekolah kemitraan di Kabupaten Semarang belum terpenuhi.
Dari 72 kuota calon murid baru (CMB) jalur afirmasi DTKS Prioritas 1 (P1) atau miskin ekstrem, P2 (sangat miskin), dan DTKS P3 (miskin), baru terisi 23 CMB saja.
Rinciannya, SMA Muhammadiyah Sumowono sebanyak empat CMB, dan SMK Al Mina Bandungan sebanyak 19 CMB.
Wakil Kepala SMA Muhammadiyah Sumowono, Dwi Iswanti, mengatakan ada sejumlah kendala di lapangan sehingga pelaksanaan SPMB tahap kedua kurang maksimal.
BACA JUGA: SPMB Tahap II Hanya Terisi Dua Murid, SMA Mardisiswa Semarang Isi Kuota dengan Jalur Reguler
Misalnya, dari 110 kuota jalur afirmasi sekolah negeri (reguler), seperti SMA Negeri Ambarawa, hanya terpenuhi 47 CMB.
“Itu berdasarkan data SPMB 2025,” ungkapnya saat dikonfirmasi di SMA Muhammadiyah Sumowono, Rabu, 9 Juli 2025.
Artinya, lanjut Dwi, untuk bisa menjaring CMB afirmasi yang tak tertampung dari SPMB SMA negeri saja sudah tidak bisa atau sangat kecil peluangnya.
Kuota SPMB Jateng 2025 tahap II tak terpenuhi, pilih jemput bola calon murid baru
Upaya jemput bola juga sudah pihaknya lakukan. Yakni dengan mendatangi masing-masing CMB target afirmasi yang tercantum di DTKS serta yang Dinas Sosial bagikan.
Namun, dengan waktu yang sangat pendek dan terbatas, SMA Muhammadiyah Sumowono hanya dapat tujuh CMB. Itu pun, kata dia, yang tembus aplikasi hanya empat.
Tiga nama lainnya, sampai dengan Rabu siang ini, terpental dari sistem. Ia menyebut tiga anak tersebut masuk DTKS P3, tetapi namanya tidak muncul di data pendaftar.
“Padahal sudah membuat akun verifikasi dan validasi (verval), tetapi tidak bisa masuk ke sistem. Bahkan hari ini saya konsultasikan juga belum dapat jawaban,” jelasnya.
BACA JUGA: Baru 2 Calon Siswa Daftar SPMB Tahap Kedua di SMK Ibu Kartini Semarang, Kepsek Upayakan Jemput Bola