Dirinya lebih lanjut menjelaskan bahwa permasalahan pekerjaan ini bukan hanya ditangani oleh pemerintah Indonesia, pemerintah provinsi dan pemerintah kota saja tetapi tanggung jawab bersama. “Kita tangani bersama-sama untuk bisa menambah lapangan pekerjaan dan memotivasi dalam diri mereka,” tegas Hendi.
Dirinya juga menuturkan bahwa job fair itu ibarat oase di tengah padang pasir, karena ada PHK, perusahaan tutup dan banyak cerita lainnya yang tidak enak didengar terkait ekonomi selama Covid ini. Namun, dengan adanya job fair ini menjadi peluang untuk anak-anak muda usia produktif di Kota Semarang untuk mereka bisa mendaftar dan nantinya bisa diterima.
“Dengan demikian bisa mengurangi pengangguran. Namun, bagi yang tidak diterima jangan patah hati, kita ini negara yang kaya, luas dan penuh potensi penuh peluang pekerjaan,” kata Hendi. “Banyak lapangan kerja mulai dari kecil dan menengah. Banyak juga fasilitas-fasilitas pelatihan permodalan yang mudah diakses yang mana mendukung anak-anak muda agar bisa menjadi pengusaha sukses,” pungkasnya.
Adapun penyelenggaraan Jobfair secara offline dilaksanakan di Auditorium BBPVP Semarang, sedangkan job fair secara online dapat diakses di website jobfair.semarangkota.go.id. Bagi pencari kerja harus sudah terdaftar di AK1 Kota Semarang atau AK1 di Jawa Tengah untuk mengikuti jobfair secara offline maupun online. (Ak/El)