SEMARANG, beritajateng.tv – Spekulasi politik soal kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali ramai.
Namun, pengamat politik Adi Prayitno menyebut Jokowi sudah secara tegas menolak kemungkinan tersebut dan lebih menyiratkan kedekatan dengan PSI.
“Pernyataan Jokowi ini tegas. Beliau ingin memutus spekulasi liar tentang peluangnya memimpin PPP,” kata Adi dalam kanal YouTube Adi Prayitno Official, Sabtu, 7 Juni 2025.
Menurutnya, ajakan politisi PPP seperti Irfan Pulungan agar Jokowi masuk dan menjadi ketua umum, mencerminkan harapan bahwa figur besar bisa mengangkat pamor partai.
BACA JUGA: Jokowi Dilirik Sebagai Ketum PPP, Hersubeno Arief: Bisa Jadi Bunuh Diri Politik
Akan tetapi, Jokowi menilai kader internal lebih layak memimpin. “Beliau menilai PPP masih punya orang-orang yang punya kapasitas dan pengalaman,” ujar Adi.
Adi menjelaskan, secara politik, gestur dan arah manuver Jokowi lebih cocok dengan PSI. “Jokowi lebih identik dengan PSI, bukan hanya karena Kaesang jadi ketua umumnya, tapi karena kiblat politik PSI memang Jokowi,” ungkapnya.
Ia menilai, penyebutan “di PSI saja” oleh Jokowi ialah sinyal kuat meski dikemas dalam candaan. “Meski tersenyum, itu sinyal. Jokowi secara gestur sudah punya chemistry kuat dengan PSI,” katanya.