PEMBERITAAN media dan postingan medsos beberapa hari ini ramai dengan kontroversi dukungan terbuka Presiden Prabowo Subianto ke paslon Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng. Opini publik terbelah. Ada yang menganggap wajar saja, ada pula yang menilai tak seharusnya Presiden meng-endorse paslon dalam Pilkada secara terang-terangan.
Saya termasuk yang kaget melihat video berdurasi 5.30 menit tersebut. Pesan Prabowo jelas. “Saya mohon dengan sangat, berilah suaramu kepada Ahmad Luthfi dan Taj Yasin,”.
Prabowo berdiri di tengah, diapit Luthfi dan Yasin. Ketiganya memakai baju biru tua. Dari kesan yang saya tangkap, pernyataan dukungan tersebut sangat formal. Nyaris tak ada senyum, dengan posisi tangan ngapurancang.
BACA JUGA: Jokowi Disebut Bakal Join Kampanye Luthfi-Yasin Selama 3 Hari di Jateng
Mengapa kaget? Sulit membayangkan Prabowo seterang benderang itu menyatakan dukungan. Presiden Jokowi selama ini kerap melakukan endorse politik melalui gestur dan simbol. Menyebut rambut putih, dahi berkerut, dan setelah ini jatahnya Pak Prabowo. Bisa juga mengajak seorang kandidat mendampinginya saat berkegiatan agar ikut tersorot kamera media.
Prabowo ternyata lebih dari itu. Dukungan terucap gamblang, direkam dalam video berdurasi lumayan panjang.
Kontroversi muncul karena sebelumnya, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Amanat Nasional (PAN) pada 24 Agustus 2024 dan pidato pelantikan Presiden di MPR pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo selalu menegaskan komitmennya untuk tidak akan melakukan intervensi dalam pilkada serentak 2024. Ia juga mengatakan akan menyerahkan pilihan kepada rakyat.
Video dukungan tersebut ditengarai direkam saat Prabowo bertemu mantan Presiden Jokowi di Solo pada 3 November lalu. Dalam kunjungan ke Solo tersebut, Prabowo bertamu ke rumah Jokowi di Sumber. Keduanya lalu makan bareng di Angkringan Omah Semar. Indikasinya, pakaian yang mereka kenakan sama dengan yang terlihat dalam video dukungan.
Video dukungan ke Luthfi-Yasin tak langsung di posting
Video baru di posting di akun ofisial Ahmad Luthfi-Taj Yasin pada 9 November 2024, sehari sebelum Debat Pilgub Jateng kedua. Sehari sebelumnya, 8 November 2024, Presiden Prabowo melakukan kunjungan resmi ke luar negeri.
Yang menjadi pertanyaan, ada jeda 6 hari sejak video diambil hingga di posting. Apakah ini murni strategi, menunggu timing yang tepat, atau ada keragu-raguan untuk menyebarkan video tersebut, Saya kurang tahu pasti. Yang jelas, postingan video tersebut tak ada di akun Instagram pribadi Prabowo Subianto.
Sebagai Presiden, Prabowo Subianto memegang kekuasaan tertinggi di Republik ini. Ia adalah Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, sekaligus Pimpinan Tertinggi TNI. Dengan posisi tersebut, Prabowo punya kesempatan berada di atas kepentingan partai dan menjadi simbol persatuan.
Dukungan Prabowo tersebut dikhawatirkan disikapi lain oleh instansi dan lembaga di bawahnya. Padahal, mereka selama ini terus diserukan untuk netral dalam Pilkada.
BACA JUGA: Pengamat Undip: Dukungan ke Luthfi-Yasin Turunkan Marwah Prabowo sebagai Presiden