SEMARANG, beritajateng.tv – Di tengah kepungan gedung pusat perbelanjaan yang menjulang tinggi di Kota Semarang, sebuah kedai kecil yang mengusung konsep jadul justru mampu eksis. Kedai tersebut bernama Kafe Gethe.
Terletak di Kampung Sekayu, Semarang Tengah, Kafe Gethe berhasil merebut perhatian anak-anak muda meski terletak di tengah kawasan padat penduduk.
Secara sekilas, kafe tersebut memang tak begitu mencolok dibanding tetangga sekitarnya. Namun nuansa jadul langsung menyapa pengunjung saat menginjakkan kaki di pintu masuk.
Kursi jadul, lukisan, foto-foto lama, buku lawas, hingga lampu bohlam khas rumah nenek menghiasi tiap sudut dalam bangunan ini.
Pemilik Kafe Gethe, Ari Purbono menjelaskan, ia sengaja mengonsep kedai miliknya sejadul mungkin. Terlebih, bangunan yang ia tempati merupakan bangunan berusia 300 tahun yang penuh akan sejarah.
“Salah satu rumah tua di kampung ini, bangunan tengah ini sekitar 300 tahun yang lalu berdiri, masih kita pertahankan. Pengukir mengatakan bahwa itu ukiran-ukiran itu sudah ada sejak zaman 1850-an. Jadi, di zamannya Kyai Soleh Darat, Pangeran Diponegoro,” jelas Ari kepada beritajateng.tv, Senin (28/8/2023).
BACA JUGA:Hangatnya Jamu Jun Wiyojo, Tekstur Unik Seperti Bubur Lho
Seperti halnya bangunan tua yang ia tempati, Ari juga membangun kafe ini dengan membawa misi utama untuk melestarikan budaya yang ada di Kampung Sekayu. Kafe Gethe kemudian ia tata sedemikian rupa menampilkan sejarah asli kampung tersebut.
Salah satunya, Ari turut mengenalkan seorang sastrawan terkenal bernama NH Dini yang merupakan warga asli Kampung Sekayu. Selain menempel kutipan NH Dini, tiap tahun pada tanggal 4 Desember ia rutin mengundang seniman dan sastrawan untuk mengenang bersama kepergian NH Dini.