“Masyarakat Indonesia ini mayoritasnya Islam, dan juga menunjukkan bagaimana kita memiliki sikap toleransi yang tinggi. Mengakui berbagai keberagaman yang ada di Indonesia,” bebernya.
Bakal Roadshow di 35 Kota
Oleh itu, kata Politisi Partai Golkar, KAHMI merencanakan kegiatan roadshow nonton bersama film Lafran di 35 kota di seluruh Indonesia.
“Pertama di Lampung, kedua di Padang, ketiga di Medan, yang keempat di Semarang. Jadi masih ada 31 kota lagi, ini warming up persiapan. Karena tanggal 20 Juni film ini akan resmi tayang di seluruh gedung bioskop di Indonesia,” ungkapnya.
Doli mengaku sengaja mengundang keluarga besar HMI dan KAHMI untuk menonton film Lafran lebih dulu.
“Harapannya, di setiap kota film ini bisa ditonton 1000 orang. Yang nonton diawal ini ada 35 ribu orang. Kami berharap film ini, tembus 1,5- 2juta penonton,” ucapnya.
Koordinator Presidium KAHMI Jawa Tengah, Masrifan Djamil menceritakan jika sosok Lafran pendiri HMI ini sosok yang taat beragama Islam, berasal dari Sumatera Barat.
“Waktu itu ada tiga dikotomi yakni santri, abangan, dan priyayi. Nah Lafran ini menginginkan Islam ini ya satu dengan ke-Indonesia-an, sehingga mendirikan Himpunan Mahasiswa Islam, ngga pakai Indonesia ini luar biasanya. HMI mendapat pengakuan karena berhasil menyumbangkan kader-kadernya untuk Indonesia,” kata Masrifan.
Ia menegaskan jika nasionalisme dan keagaaman kader HMI dan KAHMI terpatri. Bahkan masuk organisasi ini hanya satu baca syahadat. Akhirnya HMI ini berkembang dan banyak tokoh yang mengisi di pemerintahan, parlemen, kiai, pedagang yang semuanya ingin memajukan Indonesia.
Ia berharap film Lafran tersebut mampu menginspirasi generasi muda Indonesia untuk kembali ke semangat berjuanb dengan etos kerja dan kinerja serta berprestasi. (*)
Editor: Elly Amaliyah