Raup omzet hingga Rp50 juta, sebulan terjual 40 unit
Syafrinal mengungkap, semakin membludaknya permintaan kamera digital di pasaran membuat adanya tren baru di dunia fotografi. Ia menuturkan, sebelum melejit seperti saat ini, pembeli lebih menyukai merek Sony atau Nikon.
“Sekarang variatif ya, tidak seperti tahun lalu yang carinya Sony atau Nikon. Bahkan sekarang pada suka Lumix, Fujifilm. Sekarang untuk konsumen tertariknya variatif, tidak ada segmen tertentu,” ungkapnya.
Meskipun baru terjun di dunia jual beli kamera digital pada 2022 lalu, Syafrinal mengaku bisa mengantungi omzet Rp40 juta hingga Rp50 juta per bulannya.
“Sebulan biasanya terjual 40 kamera digital, omzetnya Rp50 juta, Rp40 jutaan,” akunya.
Peminat kamera analog tak terlalu banyak
Tak cuma kamera digital, Toko Loak Oentok Laok juga menjajakan kamera jadul lain seperti kamera analog. Bahkan, ada dua buah handycam yang masih menggunakan kaset.
Namun, Syafrinal mengungkap perputaran kamera analog tak secepat digicam di tokonya. Ia pun membeberkan alasan kamera digital bisa menjadi primadona kawula muda saat ini.
“[Kamera analog] mulai menurun. Kami ada beberapa stok analog, tapi tidak sekenceng perputaran kamera digital. Kalau untuk DSLR masih ada peminatnya, cuma untuk profesional. Kamera digital kan simpel, bisa kita bawa ke mana-mana, ringkes dengan hasil estetik pada umumnya untuk medsos sekarang,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi