“Penyebabnya mungkin tampungan kurang besar, mungkin ada sampah, pompa air kurang maksimal. Melihat dsri beberapa itu, ada yang mesinnya mati,” sebut Joko.
Menurutnya, pemerintah bisa memperbanyak pompa air. Kemudian, terjadinya limpasan air dari Banjir Kanal Timur (BKT) juga perlu menjadi catatan. Perlunya ada pengerukan sedimentasi. Pasalnya, sedimentasi di BKT cukup tinggi.
Penanganan banjir di wilayah timur juga menyisakan dua hal yang belum terselesaikan yaitu Sungai Tenggang dan Sungai Sringin. Belum optimalnya dua tampungan tersebut berdampak banjir di wilayah Genuk, Pedurungan, Muktiharjo Kidul, dan Tlogosari Kulon.
Sedangkan, di wilayah pusat kota, perlu ada beberapa wilayah yang perlu peninggian. Misalnya, kawasan Bubakan. Sedangkan, di kawasan Kota Lama perlu kapasitas pompa lebih besar di Bandarharjo dan Kali Semarang.
“Kota Lama terkait dengan pompa Bandarharjo dan pompa ke Kali Semarang kurang besar. Antara curah hujan dan penyedotnya tidak mumpuni,” katanya. (*)
Editor : Elly Amaliyah